Titik-titik menyelam di Indonesia sangat banyak dan terkenal di seluruh dunia. Malah seringnya, orang asing lebih banyak yang berwisata ke titik-titik menyelam tersebut dibanding orang Indonesia. Apalagi beberapa resor yang tersedia di area itu dikelola oleh pihak asing.
"Seperti di Maratua Island, Pangeran William pernah di sana selama dua minggu," kata Tunjung Rukmo dari PT. Mitra Kaltim Resources Indonesia, yang ditemui Kompas.com pada pameran Deep & Extreme Indonesia 2011 di JCC Jakarta, Jumat (1/4/2011).
Perusahaan ini sedang membangun resor bintang lima di Pulau Maratua dan rencananya rampung di tahun 2012. Jika ini terjadi, maka resor tersebut menjadi satu-satunya milik Indonesia.
Menurut Tunjung, sudah ada dua resor di Pulau Maratua namun kepemilikan pihak asing. Pulau Maratua berada di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pihaknya bersama pemerintah daerah ikut serta dalam pameran untuk lebih memperkenalkan Derawan sebagai destinasi wisata bahari.
"Kita bantu untuk mengenalkan Derawan. Banyak yang bilang orang Jakarta nggak milih ke Derawan karena jauh. Padahal lebih dekat ke Derawan daripada ke Bunaken," ungkap Tunjung.
Ia menuturkan daya tarik Derawan adalah cukup menyelam dua meter maka pemandangan bawah laut sudah bisa dinikmati. Selain itu, penyu dan ubur-ubur air payau menjadi daya tarik tersendiri.
"Penyu migrasi 25 tahun dan balik lagi ke Maratua sebagai tempat makan dan bertelur. Kalau di tempat lain hanya untuk bertelur saja atau makan saja. Tapi di Maratua keduanya," tuturnya. Sedangkan Pulau Kakaban menjadi rumah dari ubur-ubur air payau. Menurut Tunjung, ubur-ubur jenis ini hanya ada di Indonesia. Ciri khasnya adalah terbalik dan bila tersentuh tidak gatal.
Menurut Tunjung, pihaknya ingin agar resor yang tengah dibangun dapat terjangkau untuk orang Indonesia. Tunjung mengakui wisatawan domestik masih sedikit yang ke Kepulauan Derawan dibanding wisatawan asing.
Wakatobi dan Togean
Sama halnya seperti di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Lokasi menyelam di Wakatobi memang sudah tenar di seantero dunia. Namun, menurut Monica dari Tomia Dive Centre, wisatawan asal Indonesia masih sedikit. Padahal Wakatobi sebagai destinasi wisata sebenarnya sudah lama.
"Buktinya ada resor yang sudah ada dari 10 tahun lebih. Sayangnya baru sekarang mulai gencar promosi ke orang kita sendiri. Orang Indonesia belum banyak kenal," katanya. Karena itu, pihak kabupaten Wakatobi juga ikut serta dalam pameran Deep & Extreme 2011.
Satu lagi destinasi wisata menyelam di Indonesia yang ikut dalam pameran tersebut adalah Togean, Sulawesi Tengah. Menurut Direktur Togean Dives Resort, Jafar M. Amin, potensi wisata Togean sangat tinggi. Ia mengakui masih lebih banyak orang asing daripada orang Indonesia yang berwisata ke Togean.
"Akupansi resor untuk warga Indonesia hanya ada 4 persen, selebihya dari Eropa, Australia, Amerika, Jepang, dan Singapura," katanya.
sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment